Rasa yang tertunda, seperti embun pada pagi
Dalam kerinduan yang dalam, ia menyala
Seperti bintang-bintang di langit malam
Seperti kata-kata yang terbungkam di bibir
Rasa yang tertunda, seperti lagu yang belum terdengar
Ia mengalir seperti sungai di dalam hati
Menyusuri lorong-lorong yang tak terlacak
Mungkin ia seperti daun yang jatuh pada musim gugur
Meluncur perlahan menuju tanah yang menanti
Atau mungkin seperti kembang yang kuncup
Memendam keindahan yang akan terbuka suatu saat
Rasa yang tertunda, seperti lukisan yang belum selesai
Di palet waktu, warna-warnanya terhampar
Ia menunggu momen yang tepat untuk meluap
Menyapa dunia dengan pesan yang terpendam
Dalam kerumitan rasa yang tak terucap
Kita menemukan kekuatan dan kelemahan
Rasa yang tertunda, seperti misteri yang mengajak
Untuk menggali lebih dalam pada diri yang terpendam
Dalam setiap hela napas yang terhela
Rindu merambat dalam setiap helaian waktu
Cinta terbungkam, tak terucap, terpendam dalam dada
Namun dalam penantian yang panjang
Tumbuh kekuatan yang tak terhingga
Rasa yang tertunda mengukir kesabaran
Seolah menjadi bunga yang mekar dalam hujan
Jadi biarkanlah rasa ini bersuara suatu hari nanti
Ketika waktu dan alam bersatu menyatu
Hingga saat itu tiba, kita tetap berharap