-->

Rasa Yang Tertunda

Valentino Tapoona
0

Rasa yang tertunda, seperti embun pada pagi

Dalam kerinduan yang dalam, ia menyala

Seperti bintang-bintang di langit malam

Seperti kata-kata yang terbungkam di bibir

Rasa yang tertunda, seperti lagu yang belum terdengar

Ia mengalir seperti sungai di dalam hati

Menyusuri lorong-lorong yang tak terlacak

Mungkin ia seperti daun yang jatuh pada musim gugur

Meluncur perlahan menuju tanah yang menanti

Atau mungkin seperti kembang yang kuncup

Memendam keindahan yang akan terbuka suatu saat

Rasa yang tertunda, seperti lukisan yang belum selesai

Di palet waktu, warna-warnanya terhampar

Ia menunggu momen yang tepat untuk meluap

Menyapa dunia dengan pesan yang terpendam

Dalam kerumitan rasa yang tak terucap

Kita menemukan kekuatan dan kelemahan

Rasa yang tertunda, seperti misteri yang mengajak

Untuk menggali lebih dalam pada diri yang terpendam

Dalam setiap hela napas yang terhela

Rindu merambat dalam setiap helaian waktu

Cinta terbungkam, tak terucap, terpendam dalam dada

Namun dalam penantian yang panjang

Tumbuh kekuatan yang tak terhingga

Rasa yang tertunda mengukir kesabaran

Seolah menjadi bunga yang mekar dalam hujan

Jadi biarkanlah rasa ini bersuara suatu hari nanti

Ketika waktu dan alam bersatu menyatu

Hingga saat itu tiba, kita tetap berharap


Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)