-->

Jejak Hati

Valentino Tapoona
0

Di antara reruntuhan rasa, jejak hati terbelenggu,

Puing-puing cinta berhamburan, merobek jiwa yang sunyi.

Seperti kota yang hancur, hati ini tergeletak,

Menyimpan luka yang terpendam, dalam sepi yang terasa.

Pada setiap puing kenangan, ada cerita yang terlukis,

Wajahmu yang pernah bersinar, kini pudar dalam gelap.

Jejak-jejak langkahmu tertinggal, di jalan yang berliku,

Seakan melukiskan kepergianmu, di dinding hati yang rapuh.

Puing rindu menyatu dengan debu kepedihan,

Seakan waktu berhenti, ketika kau berlalu.

Pintu hati terkunci, terbelenggu oleh kenangan,

Dan jendela jiwa tertutup, oleh rasa yang tak terucap.

Namun, di antara puing-puing yang hancur,

Ada kekuatan yang muncul dari kelemahan.

Hati yang terbelenggu, mampu merajut kembali benang-benang rasa,

Membangun kembali dirinya, dari reruntuhan yang ada.

Jejak hati yang terbelenggu, bukanlah akhir dari perjalanan,

Melainkan awal dari proses penyembuhan.

Dalam setiap pecahan, ada keindahan yang terpendam,

Seperti bunga yang mekar di tengah-tengah reruntuhan.

Maka biarkanlah jejak hati ini bersuara,

Dalam puisi puing rasa yang terbelenggu.

Karena di setiap luka, ada peluang untuk menyembuhkan,

Dan di setiap kehancuran, ada kekuatan untuk bangkit kembali.



Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)