-->

Penjara Hati

Valentino Tapoona
0

Rindu terbelenggu ruang sepi,

tercekik di antara dinding sunyi.

Rindu ini menjerit dalam sepi,

Namun tak ada yang mendengar bisikan hati,

Rindu terbelenggu, dalam sunyi tersembunyi,

Menanti cahaya, namun tetap sendiri.

Masih terpasung, masih terkekang,

Menanti keajaiban yang tak kunjung datang.

Dinding hati mengeras angkuh,

Tertutup rapat oleh kisah yang rapuh.

Kenangan pilu menoreh dalam,

Menghantui ruang gelap yang tenggelam

Kisah lama menggores tebal di permukaannya,

meninggalkan pilu yang masih terasa pekat.

Di sudut ruang gelap itu, kenangan menyelinap,

membekas, enggan sirna, merajut sunyi yang berkarat.

Hatiku terkurung dalam penjara sepi,

temboknya kokoh, teguh menahan luka.

Menjaga hati dari rasa yang mengancam marah

Ruang hati yang lama hampa, tak pernah tersentuh,

seperti palung dalam yang enggan dijelajah.

Hampa mengendap, menanti perlahan,

Tapi temboknya terlalu kokoh tuk dilawan.

Tak bisa kulepas, meski waktu melangkah.

Aku ingin meruntuhkan dinding ini,

menyambut kehangatan yang lama hilang.

Tapi masih terpasung di sudut sunyi,

Tak ada hangat yang mampu menembus itu,

Kapan kiranya tembok-tembok ini luruh,

Dan hati bebas, terlepas dari sunyi yang meraja?

Oh, andai ada hangat yang berani menyapa,

Menembus celah-celah dinding hati yang terluka,

Membawa terang ke ruang yang gelap ini,

Menyapu sepi, menggantikan dengan harmoni.




Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)