Malam Minggu - 16 November

Malam minggu tiba, tanggal enam belas
Hati sunyi, tak ada riuh dan gelas
Sendu menghias, di sudut malam
Di langit kelam, bintang pun tak jelas
Bulan menyepi tiada pesan, tiada sapa
Sepi menyelimut, hati terasa keras
Sebuah rindu yang tak lagi dibalas
Hanya anganku yang merana
Jalan-jalan sepi, lampu kota menyala
Suara tawa di kejauhan terasa hampa
Namun di sini, rindu terpanggang
Angin berbisik, membawa sepi
Aku duduk di sudut, merajut kata-kata
Mengingat kisah, yang tak kembali
Kenangan lalu, luka yang masih ada
Dulu kita tertawa, di malam seperti ini
Menceritakan mimpi, menghapus sunyi
Kini yang tersisa, hanyalah janji basi
Yang tertinggal hanyalah hati yang pedih
Dinginnya malam, mendekap erat
Mengiringi luka, meski tak terlihat
Kau jauh di sana, tak berbalik
Malam ini, aku hanya tertunduk lirih.
Waktu terus berjalan, jarum jam berdetak
Menyisakan jejak, hati yang retak
Menyebut namamu dalam rindu
Malam ini sepi, malam ini berat
Tanpa dirimu, malam jadi pekat
Semoga angin membawa pesan yang tersirat
Tentang hati ini, yang masih kau sebat.